- Seminar Kesehatan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
- Speech Contest
- Yuk Daur Ulang Sampah!
- Melawan DBD Dengan Fogging Di Masa Pancaroba
- Cinta Tanah Air Merupakan Fitrah
- Mengenal kekuasaan Dinasti Ayyubiyah
- Mengenal kekuasaan Dinasti Utsmaniyah
- Mengenal kekuasaan Dinasti Abbasiyah
- Masih Jamankah Ghosob Sendal?
- Riwayat ringkas imam al barjanji
Mengenal kekuasaan Dinasti Ayyubiyah
Dinasti islam

Mengenal dinasti Ayyubiyah
Dinasti Ayyubiyah adalah
sebuah daulah besar yang berbentuk dinasti atau kerajaan, berkuasa di Timur
Tengah antara abad ke-12 sampai abad ke-13. Namun daulah ini mungkin asing bagi
umat Islam bahkan nama Daulah ini kalah tenar dibandingkan sultan mereka
sendiri.
Baca Lainnya :
- Mengenal kekuasaan Dinasti Utsmaniyah0
- Mengenal kekuasaan Dinasti Abbasiyah0
- Mengenal kekuasaan Dinasti umayyah 0
- Mazhab Imam Hanafi0
- Mazhab Imam Syafi\'i0
Dinasti Ayyubiyah sejak
awal hingga akhir, adalah dinasti penakluk dalam jihad. Pendiri sekaligus
penguasa pertamanya adalah Salahuddin al-Ayyubi dan penguasa Terakhirnya adalah
Turansyah. Sultan dari kerajaan ini sangat berperan dalam upaya mematahkan
gempuran musuh dalam perang Salib. Andai saja tidak ada Dinasti Ayyubiyah yang
menghalau gempuran Kristen-Eropa, Islam pasti sudah tercerabut dari bumi Syam,
Jazirah, Mesir dan Afrika Utara. Begitu juga dengan keluarga Zangki yang
menjadi guru pertama dalam mengusir pasukan Salib.
Adanya kesempatan dan
kemampun yang dimiliki oleh pemimpinnya, Salahuddin menunjukkan eksistensinya
sebagai Sultan sekaligus penakhluk yang cakap hingga dapat mendirikan
Dinastinya sendiri. Kedudukannya sebagai seorang Sultan menandai bertambahnya
tantangan yang harus ia hadapi. Tidak hanya itu, problematika selepas
meninggalnya Salahuddin menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Dari penjelasan
di atas, termuat beberapa pembahasan yang terangkum dalam rumusan masalah di
barah ini.
Ayyubiyah berasal dari
keturunan Kurdi dari Azerbaijan yang melakukan migrasi ke Irak. Pendiri
pemerintahan ini adalah Salahuddin al-Ayyubi. Ia lahir di Tikrit 532 H/1137 M dan
meninggal 589 H/1193 M, ia dikenal sebagai seorang sultan yang adil, toleran,
pemurah, zuhud, dan memiliki sifat qana’ah. Ayahnya Najmuddin Ayyub adalah
gubernur Tikrit yang kemudian pindah ke Moshul, lalu ke Damaskus. Setelah itu
Najmuddin dan saudaranya Asaduddin Syirkuh menjadi panglima Nuruddin Mahmud
atau dikenal dengan Nuruddin Zangi di Mesir. Setelah Asaduddin Syirkuh
meninggal, ia digantikan oleh keponakannya yang yaitu Salahuddin al-Ayyubi.
Dengan demikian, ia menjadi menteri untuk Khalifah al-Adid yang menganut Syiah
dan dan wakil dari Nuruddin Mahmud yang beraliran Sunni.
Salahuddin memiliki dua
ambisi besar dalam hidupnya, yaitu menggantikan Islam Syiah di Mesir dengan
Sunni, serta memerangi orang-orang Franka dalam perang suci. Keberhasilannya
dalam mendirikan dinastinya sendiri tidak terlepas dari peran Dinasti Zangkiyah
yang telah mendidik Salahuddin sampai menjadi seorang tokoh pejuang panji Islam
di timur tengah.
