<p>Pondok Pesantren Daarul Rahman merupakan salah satu dari Pondok Pesantren Muadalah, yaitu pesantren yang termasuk tipologi Pesantren Khalafiyah (Ashriyah). Pesantren muadalah adalah satuan pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh dan berada di lingkungan pesantren dengan mengembangkan kurikulum sesuai kekhasan pesantren dengan basis kitab kuning atau dirasah islamiyah dengan pola pendidikan muallimin secara berjenjang dan terstruktur yang dapat disetarakan dengan jenjang pendidikan dasar dan menengah di lingkungan Kementerian Agama.<br /><br />Pondok Pesantren Daarul Rahman, meskipun kurikulum yang digunakan tidak mengikuti standar kurikulum Kemenag (MTs dan MA) akan tetapi Pesantren Daarul Rahman statusnya setara dengan pendidikan formal lainnya sesuai SK Dirjen Pendidikan Islam No. 2791 tahun 2017, sehingga memungkinkan lulusan Pesantren Daarul Rahman dapat diterima dan diakui di perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri.<br /><br />Jenjang Pendidikan Pondok Pesantren Daarul Rahman diselenggarakan selama 6 (enam) tahun dengan menggabungkan penyelenggaraan satuan Pendidikan Muadalah wustha (setingkat MTs) dan satuan Pendidikan Muadalah ulya (setingkat MA) secara berkesinambungan.<br /><br />Pesantren Daarul Rahman menggunakan sistem pendidikan terpadu yaitu perpaduan antara sistem yang ada di pondok pesantren Modern Gontor Ponorogo, dengan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai ciri khasnya, dan sistem Pondok Pesantren Salafiyah yang mengajarkan kitab-kitab kuning, seperti Fathul Qorib, Fathul Mu’in, Kifayatul Akhyar, Bidayatul Mujtahid, Jurumiyah, Imrithi dan Alfiyah.<br /><br />Disamping itu, Pesantren Daarul Rahman juga mengajarkan pendidikan kewarganegaraan (al-tarbiyah al-wathaniyah), bahasa Indonesia (al-lughah al-indunisiyah), matematika (al-riyadhiyat) dan ilmu pengetahuan alam (al-ulum al-thabi’iyah) dengan berdasarkan kurikulum 2013 (K13) yang sudah di revisi.<br /><br />Pondok Pesantren Daarul Rahman juga mempunyai kegiatan ekstra kurikuler diantaranya adalah muhadhoroh (latihan berpidato tiga bahasa, yaitu: Arab, Inggris dan Indonesia) yang dilaksanakan setiap hari Sabtu siang dan malam Minggu. Selain itu ada juga kegiatan yang disesuaikan dengan minat dan bakat para santri, yaitu: marawis, hadroh, qosidah, jam’iyatul quro, jam’iyatul mughni, marching band, tulis indah, kaligrafi, paskibra, pramuka, futsal dan pencak silat.</p>